DETIKTIMES // JAKARTA – APP Sinar Mas dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kerjasama strategis untuk memajukan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang telah diluncurkan sejak 2015.
Penandatanganan kerjasama itu dilaksanakan di Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Program DMPA adalah suatu inisiatif terintegrasi pengelolaan hutan dan pertanian lestari yang telah memberi manfaat kepada lebih dari 80.000 jiwa di 421 desa di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
“Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), yang sudah dijalankan sejak 2016 sudah memperlihatkan hasil positif, khususnya kegiatan berkelanjutan dalam kegiatan usaha disekitar kawasan Hutan Tanaman Industri.
Namun kegiatan yang memanfaatkan potensi perairan sungai, rawa dan kanal ini masih minim.
Misalnya budidaya perikanan dan pelestarian ragam jenis ikan,” ujar Agung Wiyono, Head of Corporate Social and Community Engagement Division APP Sinar Mas.
Dikatakannya, dengan kerjasama ini diharap Program DMPA dan masyarakat nantinya akan mendapatkan dukungan keahlian dan ketrampilan baru di bidang perikanan darat. Sehingga ke depan sektor ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus perbaikan kondisi lingkungan yang jadi habitat ikan.
Salah satu fokus utama dari kerja sama ini, lanjut Agung, adalah pengembangan budidaya perikanan darat yang sejalan dengan potensi keanekaragaman hayati perairan darat Indonesia.
Keanekaragaman hayati ikan lokal di perairan daratan berperan penting dalam pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, serta pencegahan stunting.
“PRSLD sebagai salah satu PR di bawah OR Kebumian dan Maritim, BRIN juga memiliki tugas yang penting dalam menjaga keberadaan ikan-ikan lokal dari kepunahan dan mengidentifikasi ikan-ikan lokal yang memiliki potensi ekonomi,” tukasnya.
Beberapa tujuan yang hendak dicapai diantaranya, pertama mewujudkan kontribusi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada ekonomi masyarakat, ketahanan pangan, dan konservasi sumber daya ikan.
Kedua, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, mengurangi tekanan terhadap sumberdaya lahan serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perairan darat.
Ketiga, penelitian dan pengembangan budidaya ikan lokal serta optimalisasi konservasi sumber daya alam pendukungnya.
Selain itu, dalam giat tersebut APP Sinar Mas melalui dua unit usaha yaitu PT Arara Abadi dan PT Wirakarya Sakti dan satu pemasok yaitu PT Perawang Sukses Perkasa Industri juga menandatangani empat Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang melibatkan Pusat Riset Zoologi Terapan dan Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat dari BRIN.
Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas Elim Sritaba menambahkan, melalui kerja sama ini diharap dapat memanfaatkan riset dan teknologi untuk menciptakan solusi-solusi efektif yang menguntungkan masyarakat, sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
“Dengan adanya empat PKS yang telah dan akan ditandatangani, kami percaya bahwa kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yg berkesinambungan dan kelestarian lingkungan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Profesor Ocky Karna Radjasa,M.Sc.,Ph.D mengatakan, kerja sama antara BRIN dan APP Sinar Mas merupakan manifestasi dari visi BRIN untuk mendorong inovasi dan riset di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi sekaligus menumbuhkan perekonomian berbasis inovasi.
“Kami sangat menghargai komitmen APP Sinar Mas dalam berinvestasi pada riset dan pengembangan, terutama di sektor perikanan dan konservasi sumberdaya ikan yang strategis melalui Pusat Riset Konservasi Sumberdaya Laut dan Darat,” ujar Ocky.
Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, DR. Iman Hidayat menambahkan, dengan kolaborasi ini, akan mempercepat transfer teknologi dan pembangunan kapasitas di lapangan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan. “Ini merupakan langkah sangat penting menuju pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Iman.(*)
Respon (1)