Operasi Patuh Progo 2024, Polda DIY Bidik Enam Kebiasaan Buruk Pengendara Motor

  • Bagikan

Kapolda DIY Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan memberikan keterangan seusai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Progo 2024 di Jalan Padjadjaran (Ring Road Utara), Depok, Sleman, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Senin 15 Juli 2024. (Humas Polda DIY).

DETIK-TIMES.com | YOGYAKARTA – Dalam rangka menurunkan angka pelanggaran kecelakaan lalu lintas (laka lantas), Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Operasi Patuh Progo selama 14 hari, Senin 15 – Minggu 28 juli 2024.

Angka fatalitas korban laka bisa ditekan melalui peningkatan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Untuk itu, ada enam pelanggaran yang disasar dalam operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Patuh Progo 2024 kali ini, yakni :

  1. Penggunaan ponsel saat berkendara.
  2. Pengendara yang belum cukup umur.
  3. Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari 1 orang.
  4. Pengedara sepeda motor yang tidak menggunakan helm dan pengemudi yang tidak menggunakan safety belt.
  5. Pengendara yang mengkonsumsi alkohol.
  6. Pengendara yang melawan arah lalu lintas khususnya kendaraan bermotor (roda dua).

Kapolda DIY Inspektur Jenderal Polisi (Irjen. Pol.) Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H. menuturkan, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY jumlah laka lantas mengalami penurunan 1.009 kasus (turun 12,82 persen) yaitu 2022 (7.870 kasus) menjadi 2023 (6.861 kasus). “Keenam pelanggaran tersebut dinilai berpotensi menyebabkan kemacetan dan laka lantas,” ujarnya, didampingi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Komisaris Besar Polisi (Kombes. Pol.) Alfian Nurrizal, S.H., S.I.K., M.Hum.

Operasi ini melibatkan 980 personel dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Suwondo mengharapkan kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal serta dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.

Dia membeberkan, data yang ada menunjukkan bahwa kejadian laka lantas pada umumnya diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas. Oleh sebab itu, kedisiplinan pengendara lalu lintas untuk taat dan patuh terhadap ketentuan berlalu lintas menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. “Untuk dapat mengurangi potensi terjadinya laka lantas,” ungkapnya.

Namun, dalam pelaksanaannya, Suwondo menegaskan operasi ini mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif dan humanis dengan didukung Penegakkan Hukum (Gakkum) lantas secara elektronik.

Suwondo berpesan kepada para  personel untuk mengutamakan keselamatan petugas dan masyarakat dalam melaksanakan operasi dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku.

Dia meminta untuk mempersiapkan dan merencanakan setiap kegiatan dengan teliti, terukur dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Juga laksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi untuk meminimalisir komplain dari masyarakat;

Tidak kalah penting, Suwondo menekankan kepada setiap personel untuk melaksanakan dan mempublikasikan kegiatan positif yang mencerminkan sisi humanis Kepolisian Republik Indonesia (Polri) selama operasi, terutama hindari tutur kata/tindakan yang dapat merusak citra polri di masyarakat.

“Terapkan gakkum lantas yang bersifat edukatif dan persuasif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar disiplin dalam berlalu lintas,” ucapnya.

“Niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) yang dilakukan secara tulus dan ikhlas demi kemanusiaan,” imbuh Suwondo. ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *