Detik Times | Bitung, 5 November 2024 – Seorang nelayan bernama CSD alias Christian (32), warga Kelurahan Aertembaga Satu, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, ditemukan meninggal dunia di perairan Selat Lembeh pada Selasa (5/11) pagi. Korban yang diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi ditemukan dalam kondisi terapung oleh dua saksi yang berada di lokasi kejadian.
Peristiwa penemuan mayat ini terjadi sekitar pukul 07.15 WITA. Saat itu, saksi pertama, Rustam Liputo (40), seorang buruh harian lepas, dan saksi kedua, Harun Laiya (27), yang belum bekerja, sedang berada di atas kapal yang berlabuh di perairan Selat Lembeh. Keduanya tiba-tiba melihat sesosok tubuh yang mengapung di air.
Rustam dan Harun lantas menggunakan perahu kecil untuk mendekat dan memastikan kondisi korban. Setelah mengenali sosok korban sebagai Christian, keduanya segera melaporkan penemuan ini kepada petugas keamanan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung.
Petugas keamanan PPS, Albert Wawoh (55), kemudian menyampaikan informasi tersebut ke Polsek Aertembaga. Tak lama setelah mendapat laporan, Kapolsek Aertembaga IPTU Tuegeh Darus, S.Sos bersama anggota segera menuju lokasi dan mengevakuasi jenazah korban dengan bantuan Tim Inafis Polres Bitung.
Sekitar pukul 08.00 WITA, Tim Inafis tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal. Pada pukul 08.15 WITA, jenazah korban dibawa ke RSUD Manembo-nembo untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter forensik. Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter forensik Geeberd Dundu, S.FM, menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, Christian meninggal akibat kambuhnya penyakit epilepsi yang dideritanya, ditandai dengan luka gigitan di lidah.
Menurut Angel Damapolii (34), salah satu anggota keluarga, korban terakhir kali datang ke rumah pada Minggu, 3 November 2024. Diketahui, Christian rutin mengonsumsi obat epilepsi. Keluarga telah menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di Kelurahan Aertembaga Satu untuk prosesi pemakaman.
Kapolsek Aertembaga, IPTU Tuegeh Darus, S.Sos, membenarkan penemuan mayat ini dan menyatakan bahwa pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah