Sentuhan Edukasi dan Gizi: Aksi Mahasiswa IPB Untuk Masa Depan Anak Cianaga

  • Bagikan

Sukabumi,Detiktimes.com,-Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Kondisi ini turut menjadi perhatian di tingkat desa, termasuk di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan. Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam jangka panjang, terutama pada anak usia di bawah lima tahun (balita), yang ditandai dengan tinggi badan lebih rendah dari standar usianya.

Menanggapi persoalan ini, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University dari kelompok SUKABUMIKAB09 menggagas program pencegahan stunting sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di desa tersebut. Program yang diusung meliputi penyuluhan mengenai stunting dan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta pembagian nutrisi tambahan kepada ibu hamil.

Kegiatan berlangsung pada Senin (14/7/2025) di Posyandu Dahlia, Dusun 4, Desa Cianaga. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan edukasi seputar definisi stunting, faktor-faktor penyebabnya, serta pentingnya pemenuhan gizi pada masa 1000 HPK periode krusial sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga, khususnya ibu hamil, agar lebih memperhatikan asupan gizi bagi dirinya dan janin yang dikandung.

Setelah sesi penyuluhan, para mahasiswa juga membagikan paket nutrisi tambahan yang terdiri atas susu, buah, dan telur sebagai bentuk dukungan nyata

terhadap kesehatan ibu hamil dan calon bayi. Selain kegiatan utama tersebut, mahasiswa KKN-T IPB juga aktif mendukung pelayanan kesehatan dasar dengan turut membantu pelaksanaan kegiatan di tiga posyandu lainnya di Desa Cianaga. Partisipasi ini merupakan wujud komitmen mereka dalam mendukung peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak secara berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat maupun tenaga kesehatan setempat. Ibu Bidan Cisri, selaku bidan desa, menyampaikan apresiasinya terhadap peran serta mahasiswa dalam mendukung program pencegahan stunting. “Kegiatan ini sangat membantu kami di lapangan, terutama dalam meningkatkan kesadaran ibu-ibu mengenai pentingnya gizi dan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Kehadiran mahasiswa IPB sangat terasa manfaatnya di masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa KKN-T IPB, Nadiva, turut menyampaikan harapannya atas keberlanjutan program ini. “Keberhasilan pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Semoga dengan adanya sosialisasi ini dapat menjadi langkah kecil menuju perubahan besar, khususnya bagi masyarakat Desa Cianaga,” tuturnya.

Program ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang dalam upaya penurunan angka stunting di Desa Cianaga dan mendorong keterlibatan lintas pihak dalam membangun generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

 

Reporter : Hermawan

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *