Foto : suasana mengaji sebagian anak anak yang bimbing langsung oleh Dg pati.
DetikTimes ||Ujung Bulo, Maros – Di tengah gempuran teknologi dan metode pembelajaran modern, seorang wanita bernama Dg Pati di Dusun Ujung Bulo, Desa Pa’bentengan, Kabupaten Maros, masih setia mempertahankan tradisi mengaji dengan sistem mengEja bacaan Al-Qur’an. Tradisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan merupakan warisan dari almarhum suaminya, Dg Mamma Baso.
Di rumahnya yang sederhana dijalan poros pattene, suara anak-anak melafalkan ayat-ayat suci dengan cara mengEja masih terdengar setiap hari. Metode ini, yang mulai jarang digunakan di era digital, ternyata masih efektif dalam membimbing santri atau anak memgaji memahami bacaan Al-Qur’an dengan baik.
Ratusan santri telah berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an berkat kesabaran dan dedikasi Dg Pati. Baginya, mengajar mengaji bukan hanya sekadar membimbing anak-anak membaca, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keislaman dan kedisiplinan.
“Kami tetap mempertahankan cara lama karena anak-anak lebih mudah memahami dasar-dasar bacaan. Metode ini juga membuat mereka lebih sabar dan tekun dalam belajar,” ujar Dg Pati.
Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, semangatnya dalam mencetak generasi yang melek Al-Qur’an tak pernah pudar. Dukungan dari masyarakat sekitar juga menjadi faktor penting dalam kelangsungan pengajaran ini.
Di tengah perubahan zaman, perjuangan Dg Pati menjadi bukti bahwa tradisi tetap bisa bertahan jika dijaga dengan penuh keikhlasan. Perannya sebagai guru mengaji bukan hanya sekadar mengajarkan bacaan, tetapi juga membentuk karakter anak-anak di Dusun Ujung Bulo.[**]
Penulis : Samad bausad | editor : syamsuddin