Banjarmasin, Detik-times.com –
Minggu (16/11), Anwar, kepala kerja laundry Lapas Kelas IIA Banjarmasin mulai hari dengan langkah yang terasa lebih ringan. Tiga hari terakhir ini, unit laundry kami betul-betul sibuk. Pelanggan naik, pendapatan ikut naik, dan suasananya kerasa beda, lebih hidup, lebih menantang, tapi juga lebih membanggakan.
Setiap orang di tim punya perannya masing-masing: H. Udin yang hilir mudik sebagai kurir, Hafidz yang fokus di cucian, Hardi dan Deril yang setia di bagian gosok, Ayui, Tewel, dan Midan yang berjibaku di area jemuran.
Aku yang ngawasin semuanya dari dekat bisa lihat jelas perubahan itu. Baju-baju datang lebih banyak, konsumen baru terutama tahanan baru ikut nambahin volume kerja. Berkah sih, tapi cuaca tetap jadi bos besar. Kalau matahari bersahabat, kerjaan lancar. Kalau mendung, ya kami harus putar otak.
Sambil merapikan tumpukan cucian yang siap digosok, aku sempat mikir:
“Dalam tiga hari terakhir ini, pelanggan dan pendapatan naik lumayan. Banyak yang baru masuk, jadi otomatis laundry makin rame. Tapi ya tetap, hasil akhirnya sangat tergantung cuaca.”
Meski capek, rasa bangganya tetap menang. Tempat sederhana ini ngajarin kami ritme hidup: sabar, kerja tim, dan tanggung jawab.
Harapan yang aku simpan pun sederhana tapi dalam.
“Semoga laundry ini terus maju, makin baik pengelolaannya, dan makin lancar. Biar kami yang kerja di sini juga ikut berkembang.”
Di antara deru mesin cuci dan aroma pakaian bersih, aku ngerasa kalau setiap hari di laundry bukan cuma soal pekerjaan tapi tentang belajar memperbaiki diri, setrika pelan-pelan kekacauan hidup, dan bangun kembali rasa percaya diri. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)
