Banjarmasin, Detik-times.com –
Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pembinaan kemandirian, Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus mengembangkan kegiatan budidaya ikan lele di kolam terpal. Kegiatan ini menjadi sarana pembinaan produktif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan nilai kerja keras dan tanggung jawab.
Saat ini, kolam terpal yang dikelola para WBP berisi sekitar 1.000 ekor ikan lele dengan usia rata-rata 45 hari. Ikan-ikan tersebut dipelihara dengan penuh ketelatenan oleh WBP yang telah mendapat pendampingan dari petugas pembinaan agar pertumbuhan ikan optimal dan siap panen tepat waktu.
Salah satu WBP yang dipercaya sebagai tamping pemelihara kolam, Udin alias Abah Edo, mengaku bangga dan bersyukur bisa terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
“Saya merasa bersyukur diberi kepercayaan untuk mengurus kolam lele ini. Dari sini saya belajar bagaimana cara memelihara ikan dengan baik. Kegiatan ini bukan hanya mengisi waktu, tapi juga jadi bekal hidup nanti setelah bebas. Saya bertekad ingin membuka usaha kecil sendiri di luar nanti,” tutur Abah Edo dengan semangat.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan budidaya lele ini merupakan bagian dari strategi pembinaan berbasis ketahanan pangan dan penguatan ekonomi kreatif di lingkungan Lapas.
“Kami terus mendorong kegiatan pembinaan yang produktif dan bernilai ekonomi. Program budidaya lele ini bukan hanya melatih keterampilan, tetapi juga menanamkan kemandirian dan rasa tanggung jawab. Harapan kami, setelah bebas nanti, para warga binaan memiliki bekal untuk berwirausaha dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Kalapas.
Dengan pendampingan intensif dari petugas, kegiatan budidaya ini diharapkan terus berkembang dan menjadi contoh nyata bagaimana Lapas Banjarmasin berperan aktif menciptakan WBP yang mandiri, terampil, dan siap berdaya saing saat kembali ke masyarakat. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)
